
Newstara.com TARAKAN – Komisi IV DPRD Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan kunjungan kerja ke PT Phoenix Resources International (PRI) di Kota Tarakan. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kondisi ketenagakerjaan dan mendiskusikan strategi pengoptimalan tenaga kerja lokal.
“Kami fokus pada ketenagakerjaan. Dalam kunjungan ini, kami bertemu dengan pengurus serikat buruh yang ada di perusahaan itu untuk mengetahui kondisi tenaga kerja di sana. Ini baru awal, dan saat ini ada 363 karyawan di PT Phoenix, termasuk 40 tenaga kerja asing, sisanya campuran dari Kaltara,” ujar Ruman Tumbo, Kamis (11/12/2024).
Komisi IV menekankan pentingnya memprioritaskan tenaga kerja lokal Kaltara. Namun, prioritas ini diakui bergantung pada keahlian yang dimiliki tenaga kerja. Dia menganjurkan adanya kolaborasi antara perusahaan dengan lembaga pendidikan, seperti SMK, Universitas Borneo (UB), dan Balai Latihan Kerja (BLK).
“Perusahaan diharapkan membuka jurusan yang relevan dengan kebutuhan mereka di sekolah dan perguruan tinggi. Dengan begitu, lebih banyak masyarakat lokal yang dapat terserap,” jelasnya.
Komisi IV juga mengingatkan pentingnya mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing.m”Tenaga asing dibutuhkan untuk mendidik pekerja lokal. Setelah itu, mereka harus kembali ke negara asalnya,” tegas Ruman.
Sebagai tindak lanjut, DPRD Kaltara akan mengundang Dinas Pendidikan Provinsi, BLK, serta pihak terkait lainnya untuk berdiskusi dan mencari solusi yang lebih efektif. Meski MOU antara perusahaan dengan UB dan SMK telah ada, Ruman mengakui pelaksanaannya belum maksimal.
“Dengan investasi yang mencapai Rp21 triliun ini, kita tidak ingin ada istilah ‘tikus mati di lumbung padi’. Kita ingin perusahaan besar ini memberikan dampak positif bagi tenaga kerja lokal,” tukasnya.
Kunjungan ini menjadi langkah awal untuk memperjuangkan hak dan peluang kerja masyarakat Kaltara di tengah berkembangnya investasi besar di daerah. (***)
