Newstara.com TARAKAN – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan dr. Devi Ika Indriarti M.Kes membenarkan kesembuhan 14 orang pasien Covid-19 yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Kota (RSUK) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Tarakan. Dengan demikian, maka seluruh pasien dari 87 orang sudah sembuh dan Tarakan kali ini bebas Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kota Tarakan yang sebelulmnya menjadi zona merah dengan jumlah tingkat pasien tertinggi se-Provinsi Kaltara, kini telah mulai dipersiapkan menjadi zona hijau yakni daerah zero pasien positif Covid-19. Bahkan, daerah pertama di Kaltara yang bebas penyebaran pandemi Covid-19.
dr. Devi Ika Indriarti M.Kes mengatakan 14 orang pasien yang sudah sembuh dan dinyatakan pulang sejak kemaren sore itu adalah :
l. COVID48, S (L) 54 tahun dari ABK Fuen 07
2. COVID49, D (L) 25 tahun dari ABK Fuen 07
3. COVID52. RAS (L) 39 tahun warga Kelurahan Pamusian RT.8
4. COVID54, A (L) 35 tahun dari ABK Fuen 07
5. COVID55. AN (L) 24 tahun dari ABK Fuen 07
6. COVID66. MWAN (L) 4 tahun warga Kelurahan Pamusian RT 9
7. COVID69. S (L) 53 tahun dari ABK Fuen O7
8. COVID7O, MKS (L) 39 tahun dari ABK Fuen 07
9. COVID80, NO (P) 31 tahun warga Kelurahan Karang Anyar Pantai RT. 20
10. COVID8I, SA (P) 14 tahun warga Penduduk Luar Tarakan
11. COVID82, S (P) 30 tahun warga Kelurahan Kampung I Skip RT 14
12. COVID83, NU (P) 25 tahun warga Kelurahan Karang Harapan
13. COVID84, Al (L) 50 tahun warga Kelurahan Pantai Amal RT. 12
14. COVID87, Sh (L) 38 tahun warga Kelurahan Selumit Pantai RT. 9
“Walaupun hari ini semua pasien sudah sembuh dan akan dipulangkan, namun seluruh masyarakat Tarakan harus tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan,” tutur dr Devi.
dr Devi juga melaporkan seluruh kasus suspek yang sedang dipantau sebanyak 332 orang, yang dimaksud kasus suspek adalah orang yang mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam 14 hari terakhir, sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah
Indonesia yang melaporkan transmisi lokal dan Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala yang memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19
“Suspek juga pengkategorian orang dengan Ispa berat/Pneumonia berat yang membutuhkan perawatan dari rumah sakit dan tidak ada penyebab lain yang berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan,” tuturnya.
Untuk jumlah seluruh kontak erat dengannya saat ini dipantau sebanyak 155 orang, dimana kontak Erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19.
“Dan dimaksudkan kontak erat disini adalah orang yang tatap muka atau berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu l5 menit atau lebih,” ucapnya.
Selain itu, adanya sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi baik dengan bersalaman, berpegangan tangan, dan lainnya serta orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar, dengan yang terindikan adanya penularan menurut penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
“Saat ini tidak ada Kasus Probable yang di rawat dirumah sakit, dan kasus Probable yaitu kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang menyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboraturium RT-PCR,” tutupnya.
Reporter: Aldi S