
Newstara.com JAKARTA – Infeksi jamur hitam menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dan pasien Covid-19 di India, bahkan kabarnya Ribuan orang meninggal dunia di negeri Bollywood itu karena infeksi jamur hitam (Mucormycosis,red). Penyakit itu menyerang pasien maupun penyintas Covid-19 maupun pasien sembuh.
“Sementara di Indonesia infeksi jamur hitam informasinya sudah merebak sebelum pandemi Covid-19. Namun dengan angka kasus yang tidak banyak, tapi memiliki angka angka kematian dan kesakitan yang tinggi,” tutur Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan, Dr dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K), disadur dari Kompas.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menyebutkan ada beberapa penyebab munculnya penyakit jamur hitam yakni efek samping dari penggunaan obat seperti deksametason yang biasanya diberikan kepada pasien Covid-19.
“Jamur hitam ini (muncul) karena biasanya penggunaan obat seperti deksametason pada pasien Covid-19,” tutur Siti Nadia.
Seperti diberitakan oleh Kompas, Siti Nadia mengatakan deksametason merupakan obat kortikosteroid yang diresepkan sebagai obat anti-inflamasi, sehingga penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan harus pengawasan dokter. Di bawah pengawasan dokter, akan dievaluasi untuk menentukan kapan obat harus digunakan dan kapan obat harus dihentikan.
“Orang biasa yang belum pernah terinfeksi Covid-19 justru tidak berpotensi terkena penyakit jamur hitam. Dan potensi terjadi ketika mereka mengonsumsi deksametason tanpa pengawasan medis,” ucapnya.
Sementara, Dr. dr. Erlina Burhan SpP(K) sebagai dokter spesialis paru sekaligus Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan munculnya jamur hitam karena berbagai faktor, seperti imunitas yang rendah, pemakaian steroid jangka panjang hingga kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.
Sekedar informasi, Mucormycosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes seperti Rhyzopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp dan Licheteimia.
Jamur hitam termasuk dalam kategori penyakit yang sangat agresif, infeksi Mucormycosis terjadi karena adanya kontak dengan spora atau elemen jamur yang berasal dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk (daun, tumpukan kompos dan kotoran hewan) dan sejauh ini, infeksi mucormycosis terlihat pada pasien Covid-19 dengan komorbid, seperti diabetes atau mereka dengan gula darah tinggi dan tidak terdeteksi.
Gejala terinfeksi jamur hitam memiliki beberapa jenis seperti Mucormycosis Rinoserebral, Mucormycosis Paru, Mucormycosis Gastrointestinal, Mucormycosis Kulit, dan Mucormycosis Diseminata. Karena berbeda jenis, maka gejala yang ditimbulkan pun berbeda-beda. Antara lain,
1. Mucormycosis rinoserebral Infeksi terjadi pada rongga sinus, dapat menyebar hingga ke otak. Paling sering terjadi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol, atau pasien transplantasi ginjal. Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukormikosis rinoserebral ini seperti Wajah bengkak pada satu sisi, Sakit kepala, Hidung tersumbat, Demam, Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas.
2. Mucormycosis paru Jenis jamur hitam ini merupakan yang paling sering terjadi pada pasien kanker atau transplantasi. Gejala yang umumnya terjadi pada iinfeksi jamur hitam mukormikosis paru seperti Demam disertai batuk, Nyeri dada, Sesak napas. Umumnya gejala-gejala yang terjadi ini tidak membaik dengan pengobatan standar
3. Mucormycosis gastrointestinal Mukormikosis gastrointestinal adalah infeksi saluran cerna yang lebih sering terjadi pada pasien anak, terutama bayi prematur yang menerima antibiotik sistemik, steroid, pembedahan dan lain sebagainya.Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi mukomikosis gastrointestinal adalah sebagai berikut: Sakit perut. Mual. Muntah. Pendarahan gastrointestinal
4. Mucormycosis kulit Mukormikosis kulit adalah infeksi yang terjadi melalui luka pada kulit, misalnya setelah operasi, luka bakar dan lain-lain. Gejala-gejala yang umum dijumpai sebagai akibat dari infeksi mukormikosis kulit adalah: Lecet atau bisul. Area yang terinfeksi menjadi hitam. Nyeri. Hangat. Kemerahan berlebihan. Bengkak di sekitar luka.
5. Mucormycosis diseminata Gejala yang disebabkan Mukormikosis diseminata adalah infeksi yang menyebar melalui aliran darah, dapat menyebar ke organ lain, termasuk otak, limpa, jantung dan lain-lain. Biasanya mukormikosis diseminata ini terjadi pada kondisi penyakit berat, dan sulit mengetahui gejala khusus. Pasien dengan infeksi otak dapat mengalami perubahan status mental atau koma akibat mukormikosis diseminata ini. (***)
Sumber: Kompas.com
