Connect with us

Olahraga

Wow, 3 Club Bola Laporkan Asprov PSSI Kaltara Kepada Satgas Anti Mafia Bola

Coach Frakasi Mahmud saat menunjukkan piagam dan trophy Piala Soeratin 2019. (Ft. Dok)

Newstara.com TARAKAN – Dugaan pencatutan nama club bola yang bertanding di Piala Soeratin U-17 di Kota Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu berbuntut panjang, pasalnya ada 3 club bola asal Kalimantan Utara (Kaltara) yang akan melaporkan kasus tersebut kepada Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola di Jakarta. Club bola tersebut antara lain, FS Malinau, FS Nunukan dan SSB Selection.

Coach U-17 SSB Selection Frakasi Mahmud mengatakan pihaknya memutuskan akan melaporkan kasus tersebut kepada Satgas Anti Mafia Bola di Jakarta jika Asosiasi PSSI Pusat tidak merespon atau menindak lanjutinya. Karena kasus tersebut mempengaruhi jiwa dan psikologis para pemainnya, yang menganggap organisasi yang menaungi persepakbola di Kaltara ini tidak bermain fair.

“Mereka melakukan dugaan pencatutan nama dan menganggap remeh komunikasi serta tidak ada komitmen bahwa para pemain yang lolos kompetisi Soeratin Regional Provinsi Kaltara untuk di ikutsertakan dalam kompetisi secara nasional,” ucap Coach U-17 SSB Selection Frakasi Mahmud kepada Newstara.com pada Jumat malam, (21/02/2020) di Tarakan.

Sementara, saat dihubungi Coach U-15 PS Nunukan, Nizam membenarkan pihaknya ikut melaporkan dugaan kasus pencatutan nama club dan tidak komitmen dari Asosiasi PSSI Kalimantan Utara (Kaltara) atas kemenangan PS Nunukan yang memenangkan kompetisi regional tapi tidak diberi kesempatan bertanding di pertandingan nasional, baginya untuk memajukan persepakbolaan di Kaltara maka harus ada komitmen yang tinggi baik dari pemain maupun penyelenggara dan pendukung serta officialnya.

“Kalau ada kasus dugaan seperti ini, maka jalan tengahnya adalah Asosiasi PSSI pusat dan Satgas Anti Mafia Bola, dan saya sebagai pelatih harus memperjuangkan hak-hak para pemain saya, dan kalau seperti ini terus terulang lagi maka lihat saja nggak lama pasti rontok bola di Kaltara, saya juga sudah komunikasi dengan PS Malinau,” ucapnya.

Coach U-17 SSB Selection, Frakasi Mahmud dan Coach U-15 PS Nunukan, Nizam sudah menyiapkans ejumlah bukti-bukti konkrit antara lain bukti daftar pemain yang menggunakan nama PS Malinau di Piala Soeratin tersebut, piala, trophy dan piagam Kompetisi Regional Piala Soeratin Kaltara dan bukti-bukti lainnya.

Sebelumnya, Ketua KNPI Kabupaten Malinau Oktrianus Charles kecewa terhadap oknum yang mengatasnamakan Club PS. Persemal yakni club sepak bola asal Malinau yang ikut dalam pertandingan Piala Soeratin yang digelar di kota Malang-Jawa Timur pada awal Februari 2020 lalu. Namun, tidak satupun para pemain asli dari Club PS. Persemal Malinau ikut bermain disana.

“Saya sangat kecewa terhadap pembinaan generasi muda dalam bidang olahraga persepekbolaan yang ada di Provensi Kalimantan Utara, dimana dalam laga pertandingan Piala Soeratin yang diselenggarakan di Malang-Jawa Timur beberapa waktu lalu, dan tidak ada putra-putra Malinau yang ikut bermain disana,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Oktrianus juga mempersilahkan Asosiasi PSSI Malinau untuk bertindak tegas dan melaporkan hal tersebut kepada Asosiasi PSSI pusat dan Satgas Anti Mafia Bola di Jakarta, sehingga kasus pencatutan tersebut tidak berdampak besar bagi generasi muda sepak bola di Kaltara.

“Seharusnya laga sekelas nasional tersebut seharusnya mewakili putra-putra Malinau yang tergabung dalam Club PS. Persemal Malinau, namun ternyata di manipulasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan mencatut nama sebagai Club PS. Persemal Malinau, ini sangat di sayangkan dan merusak mental semangat generasi muda Malinau dan merusak sistem persepakbolaan yang ada di Kabupaten Malinau, maka dengan ini saya sebagai Ketua KNPI Malinau tidak akan menerima perlakuan ini terhadap pembinaan generasi muda Malinau,” tutur Oktrianus.

“Saya meminta kepada oknum yang memanipulasi club PS. Persemal Malinau ini harus di tindak tegas dan dipecat sebagai pengurus persepakbolaan di Kaltara oleh PSSI Pusat, ASPROP PSSI Kaltara, KONI Prov. Kaltara dan ASKAB PSSI Malinau, KONI Malinau supaya jangan sampai terulang kembali pencatutan nama club seperti ini,” tutupnya.

Reporter: Abdul Syukur dan Aldi S

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Olahraga