Newstara.com MALINAU – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ternyata tidak semiskin apa yang di katakan orang-orang pada umumnya. Bahkan, Provinsi termuda ini memiliki cadangan sumber daya alam yang berlimpah, mulai dari cadangan minyak dan gas alam hingga pertambangan batubara, bijih besi, hingga cadangan emas berlimpah. Kutipan dan penjelasan tersebut dipaparkan juga oleh Dr. Yansen TP, M.Si dalam bukunya ‘Kaltara Rumah Kita’.
Hasil penelitian dan pendataan Bupati Kabupaten Malinau, Dr. Yansen TP M.Si bahwa tambang emas di Provinsi Kaltara diperkirakan mampu memproduksi emas hingga 2 juta ton setiap tahunnya, namun selama ini pengelolaan di sektor tersebut tidak benar-benar dilakukan dengan baik dan terstruktur.
“Selain SDM (Sumber Daya Manusia,red), kita juga memiliki kekayaan berlimpah di sektor SDA (Sumber Daya Alam,red) kita mempunyai kekayaan alam yang berlimpah,” tutur Yansen TP kepada Newstara.com yang baru saja meluncurkan bukunya ‘Kaltara Rumah Kita’ beberapa waktu lalu.
Dalam Bukunya, YTP juga sempat membeberkan bahwa beberapa pihak sempat pesimis dengan kondisi Kalimantan Utara (Kaltara) ketika akan dimekarkan, namun banyak orang tidak menyadari bahwa jika menelaah lebih dalam bahwa Provinsi Kaltara menyimpan kekayaan yang luar biasa.
“Kaltara itu kaya akan sumber daya alam baik fosil maupun energi baru terbarukan, sehingga Kaltara berpotensi menjadi daerah kaya dan wilayah tujuan investasi karena batu bara, emas, minyak bumi, gas bijih besi dan lainnya, sangat berlimpah disini maka dari itu harus dapat dikelola dengan baik,” tuturnya.
Selain energi fosil, sektor energi baru terbarukan (Renewable) yakni pemanfaatan sungai sebagai energi listrik, dimana tidak kurang 20 sungai dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) seperti Sungai Kayan, Sungai Bahau, Sungai Pujungan, Sungai Mentarang, Sungai Tubuh, Sungai Sembakung, Sungai Malinau, Sungai Krayan, Sungai Sembuak, Sungai Salap, Sungai Lumbis, dan lainnya.
“Jika seluruh sungai ini dikelola dengan baik maka tidak kurang dari 20 ribu megawattdapat dihasilkan listrik, kelebihannya dapat di eksport ke luar negeri,” tuturnya.
Sementara, dari sektor minyak dan gas. YTP menyebutkan bahwa Kaltara adalah wilayah strategis yang terletak di segitiga Indonesia-Malaysia-Filipina, dimana kawasan perairan di wilayah ambalat memiliki kekayaan sumber daya minyak dan gas (Migas) yang cukup besar.
YTP mengatakan Blok Simenggaris jadi sumber pasokan gas bumi di Kaltara, gas bumi oun dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listri milik PT PLN yang dapat menyuplai sekitar 10 MSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari dari satuan hitung gas, bahkan kemungkinan dapat meningkat setiap tahunnya.
Selain Simenggaris, wilayah kerja Nunukan juga memiliki cadangan minyak terbesar di Kaltara, bahkan diperkirakan bisa mencapai 30-60 MBTU (Million British Thermal Unit) diantaranya dari kandungan minyak sebesar 8,37 MBTU dan gas sebesar 280,24 BSCF (Billion of Standard Cubic Feet).
“Kita ketahui selain dipakai untuk pembangkit listrik, bisa juga kita manfaatkan untuk Petrochemicals atau pabrik pupuk kimia dan pemanfaatan jaringan gas rumah tangga, (city gas,)” tuturnya.
Nah, lapangan eksplorasi migas ini seperti di lapangan Migas Tarakan, Lapangan Migas Simenggaris, Lapangan Migas Nunukan dan Lapangan Migas Bunyu memberikan kontribusi cukup besar untuk pendapatan daerah.
“Jika kita konsisten memanfaatkan semua potensi pertambangan ini dengan baik dan benar, maka betapa besarnya peluang Kaltara untuk menambah pundi-pundi pembangunannya,” ucapnya.
“Ini baru dari sektor pertambangan dan renewable, belulm lagi kita berbicara sektor pertanian, perkebunan, perikanan, semua memiliki peluang besar untuk mensejahterakan masyarakat Kaltara,” tutup YTP.
Reporter: Dandi Raihan