Newstara.com NUNUKAN – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum dan Dr. Yansen TP, M.Si terus mendapat dukungan dari masyarakat di Kalimantan Utara (Kaltara), kali ini dukungan mengalir dari millenial di Kabupaten Nunukan, yang menginginkan paslon nomor urut 3, Zainal-Yansen menjadi pemimpin untuk perubahan Kaltara.
“Gerakan millenial bisa melahirkan perubahan sosial dan keterbukaan politik yang memungkinkan ikut berpartisipasi dalam politik untuk mendukung Zaenal-Yansen. Dan tak bisa dipungkiri, bahwa budaya poltik lokal mempunyai pengaruh penting dalam pertumbuhan demokrasi saat ini,” tutur Ketua Kaltara Bersatu Untuk Ziyap, Andi Kamil.
“Menariknya, ada kalangan milineal yang ingin ikut terlibat langsung mencalonkan diri sebagai Tim relawan ZIYAP karena melihat visi dan misi yang searah dengan keinginan seluruh kaum millenial di Kaltara, serta mengerti tentang pemimpin dan pemerintahan seperti ZIYAP yang tak canggung-canggung ingin maju pada pilkada Kaltara ini. Dan tentunya sudah siap melawan para kandidat kedua petahana yang masing-masing maju sebagai Cagub Kaltara,” sambungnya.
Menurutnya, kaum Millenial kini semakin semangat untuk turun berpolitik, terbukti selain menjadi relawan pemenangan juga ada yang maju dalam pemilihan legislatif dan lolos mendapat kursi di parlemen. Sehingga, kelompok ini menjadi salah satu penentu kemenangan dalam Pilgub Kaltara 2020.
“Saat ini kaum millenial sudah masuk dalam sistem perpolitikan di tanah air, itu terbukti dengan banyaknya tokohnya yang bergabung mendukung Jokowi pada Pilpres 2014-2019 lalu. Selain itu, banyak juga yang ikut berpartisipasi pada pemilihan legislatif, ada yang lolos di parlemen senayan sebagai wakil rakyat yang khusus mewakili kaum milineal,” ungkap Andi.
Sementara, Ketua Milineal Kaltara, Dedy Rahman mengungkapkan peran pemuda millenial sangat dibutuhkan dalam politik untuk mengeksplor potensi dan inovasi pemimpin, agar mampu bergerak secara inovatif.
“Kalau millenial banyak dilibatkan dalam mendukung ZIYAP maka ide-ide cemerlangnya akan selalu menjadi sebuah trobosan baru dalam Pilkada, yang inovasinya semakin tinggi dan bisa mengeksplorasi potensi suara pemilih cerdas dan pemilih pemula didaerah,” ucapnya.
Kaum milineal yang berada diseluruh wilayah Provinsi Kaltara secara eforia mungkin tak mampu menahan hasratnya untuk menyalami lebih jauh dunia politik lebih tinggi lagi.
“Terbukti dari beberapa tokoh kaum milineal yang berada di Tarakan, Bulungan, KTT, Malinau, dan Nunukan, ini sudah terbukti banyak yang bergabung secara suka rela menjadi bagian pejuang ZIYAP. Dan membuktikan kaum millenial menginginkan kita sebuah perubahan di Kaltara yang kita cintai ini,” ucapnya.
“Kalau selama ini, kaum milineal hanya berjuang khusus bagi masyarakat tertentu saja, akhirnya tergelitik untuk melirik Kaltara yang sesuai dengan ideologi perjuangan yakni kepentingan rakyat adalah segalanya,” sambung Dedi.
Kaum millenial Kaltara sepertinya tidak salah dalam menentukan dukungan, karena dalam tim serta paslon ZIYAP merupakan kumpulan para tokoh-tokoh yang benar-benar reformis sejati yang menginginkan perubahan Kaltara menjadi lebih baik.
“Kiranya pilhan millenial memilih dan mendukung ZIYAP tidaklah keliru, dan yang jelas mereka paham rekam jejak kedua Paslon. Wong milineal memiliki flatform yang sangat berpengaruh dalam soal mendukung paslon yang sesuai dengan kriteria yang berorientasi terkaiy idealis pembangunan ideologi dan keberpihakan pada masyarakat Kaltara,” ungkapnya.
“Apalagi ZIYAP ini sebagai tokoh yang berlatar belakang dari Kepolisian dan Birokrat yang notabene reformis-reformis sejati yang tidak mempunyai beban masa lalu,” tutupnya.
Reporter : Aldi S.
