Newstara.com TARAKAN – Melihat kapasitas dan pengalaman yang luar biasa seorang Dr. Yansen TP, M.Si, para milenial Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya Kota Tarakan, kembali mengundangnya menjadi narasumber dalam sebuah talk show yang di selenggarakan di Rumah Aspirasi Bang Dedy Sitorus di Kawasan Jl. Kusuma Bangsa, Tarakan.
Pada kesempatan itu, sebagai narasumber, Yansen TP meminta para milenial untuk mencatat baik-baik apa yang ia sampaikan berdasarkan pengalamannya selama 60 tahun hidup sebagai pribadi yang tidak pernah berhenti pada satu titik dan terus berjalan terus dalam mencari bentuk apa yang sangat memudahkannya untuk berkontribusi dalam berbagai kesempatan.
Dihadapan para milenial yang terdiri dari berbagai latar belakang, baik mahasiswa maupun para milenial yang sedang dan akan merintis usaha, Yansen menyampaikan 3 hal sifat mendasar.
“Tolong catat dan cerna baik-baik, 3 hal sifat mendasar itu diantaranya, pertama sifat tahu. Sifat tahu ini adalah konsep dasar setiap orang. Setiap orang pasti ingin tahu. Oleh sebab itu apa itu bagaimana ini dan sebagai-sebagainya yang perlu atau tidak perlu ditanyakan pun akan ditanyakan karena keingintahuan karena memang sifat manusia ingin tahu. Nah, saya tidak tahu nanti sejauh mana adik-adik kelompoknya yang mana, kelompok orang semua tahu, bisa tahu dan mau tahu. Itu sifat manusia yang pertama”, ucapnya.
Tetapi, lanjut dia, sifat manusia yang pertama ini dirangkaikan lagi dengan sifat yang lebih teknis, yaitu sifat bisa melakukannya.
“Bisa melakukannya adalah sifat yang lebih tinggi lagi karena lebih butuh sebuah upaya yang lebih keras untuk bisa mengerjakan atau melakukan. Sifat tahu kelompoknya sangat besar dan bisa milenial yang dalam satu tempat di talk show ini bisa punya sifat tahu itu, tetapi belum tentu diantara semuanya kita bisa melakukan apa yang di tahu, belum tentu. Misalnya kalian kuliah dan tahu semua teori, coba suruh praktikan teori banyak yang tidak tahu”, sambungnya.
Makanya banyak orang mengatakan, orang tahu teori belum tentu bisa melaksanakan. Karena itu, sewaktu dirinya mulai kuliah dahulu bertanya tentang hal itu. Yaitu pernyataan bahwa tidak semua teori bisa dikerjakan. Dan lalu, sampailah dirinya menyimpulkan bahwa setiap yang diketahui harus bisa dikerjakan.
Kemudian sifat yang ketiga. Ini menurutnya sifat yang paling menentukan, yaitu sifat bisa menjadikan. Sifat pertama tahu, kemudian bisa melaku dan yang terakhir bisa menjadikan. Saya menemukan kenyataan orang yang paling banyak kelompoknya adalah sifat tahu.
“Jadi tahu, bisa mengerjakan (melakukan) dan bisa menjadikan. Itu sifat yang terbaik. Untuk itu, harapan besar kepada para milenial Kaltara untuk menerapkan tiga sifat tersebut dengan sebaik-baiknya, yaitu harus tahu, bisa melakukan dan menjadikannya”, ungkapnya.
Supaya milenial Kaltara siap menjadi bagian menghadapi bonus demografi Indonesia di tahun 2045 nanti. Sebab di tahun itu masa keemasannya Indonesia dengan jumlah 200-an juta lebih penduduknya, 100-an jutanya adalah kaum milenial.
Harapan saya perjumpaan kita hari ini dalam konteks itu. Tahu bagaimana kita maju, bisa mengerjakan kita menjadi orang yang maju, bisa menjadi orang yang berhasil maju,” harap Bupati Malinau periode 2011-2016 dan 2016-2021 ini.
Sementara itu, Alfi, moderator talk show dan juga salah satu penggagas acara bersama teman-temannya, mengatakan bahwa di mata mereka sosok Yansen TP sangat humanis, bisa berbaur tanpa melihat siapa dia, siapa saya dan mereka.
“Artinya memang Pak Yansen ini di mana pun beliau berada yang selalu dia utamakan itulah bagaimana kemudian kita bisa menjalin hubungan yang baik”, tutur Alfi.
Oleh sebab itulah, ia bersama temannya menggelar talk show bersama rekan milenial Kaltara untuk membicarakqn banyak hal mulai dari kemajuan pendidikan, kemudian ekonomi kreatif, kewirausahaan dan milenial Kaltara ke depannya mampu berkontribusi untuk Provinsi Kaltara.
“Nah hal-hal yang seperti inilah yang terus kami pupuk agar supaya kita bisa bersama-sama membangun Kaltara lebih baik dan kami melihat itu ada di sosok Pak Yansen”, pungkasnya.
Reporter : Aldi S.