Newstara.com JAKARTA – Debat Pilkada Kalimantan Utara jilid kedua telah di gelar Sabtu (14/11/2020), 3 pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur yakni Udin Hianggio-Undunsyah, Irianto Lambrie-Irwan Sabri dan Zainal A Paliwang-Yansen TP masing-masing memberikan pemaparan program kerja dan saling memberikan pertanyaan dan jawaban pada debat publik tersebut.
Pada debat publik ini, masalah anggaran untuk pembangunan di Kalimantaan Utara (Kaltara) menjadi sorotan serius. Pasalon nomor urut 3 mengungkapkan bahwa anggaran dana pemerintah Provinsi Kaltara hanya digunakan untuk proyek pembangunan yang kurang bermanfaat bagi kesejahteraan maasyarakat, padahal nilai anggaran tersebut jumlahnya sangat fantastis.
Mantan Wakapolda Kaltara pertama, Zainal A Paliwang menuuturkan jika penggunaan anggaran dana Provinsi Kaltara untuk pembangunan pada 5 tahun terakhir sangat memprihatinkan.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi 5 tahun terakhir pembangunan kaltara, dana anggaran ratusan milyar yang bisa digunakan untuk pembangunan setara dengan provinsi lain, hanya digunakan untuk pembangunan yang kini mangkrak dan tidak ada manfaatnya untuk kesejahteraan rakyat”, tuturnya.
Bahkan menurut Zainal, anggaran dana yang jumlahnya pantastis itu sampai saat ini tidak begitu mengena di masyarakat, dan cenderung merugikan.
“Usaha guest house yang dibangun di Tarakan tidak ada urgensinya, bahkan mematikan usaha-usaha hotel yang berindikasi merugikan puluhan milyar rupiah. Selain itu pembangunan proyek kanal antar moda bandara Juwata berpotensi rugi puluhan milyar juga”, sambungnya.
Demikian juga di sektor pendidikan, yang seharusnya penggunaan anggaran dana Provinsi Kaltara dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, ternyata sampai saat ini belum mampu meningkatkan sektor pendidikan Kaltara.
“Program bantuan hibah beasiswa Kaltara cerdas senilai 51,29 milyar sepanjang tahun 2016-2020 juga tidak akuntabel, dan program pembangunan lainnya yang menghabiskan anggaran besar juga demikian, dan dianggap tidak sebanding jika dibandingkan dengan anggaran untuk penanganan bencana alam tahun 2019 yang hanya 12 milyar saja”, pungkasnya.
Reporter : Hendi Rustandi