Newstara.com TARAKAN – Ketua Komisi III DPRD Kaltara Jufri Budiman, S.Pd menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dan menghidupkan ronda malam, paska terjadinya insiden kebakaran yang terjadi 4 kali berturut-turut di Kota Tarakan, yang diduga karena cuaca panas yang melanda Provinsi Kalimantan Utara.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kaltara ini berharap mengaktifkan kembali ronda malam dapat meminimalisir terjadinya api yang merembet ke rumah warga lain atau kebakaran yang menyebar luas. Karena biasanya pada malam hari, angin cukup kencang dan dengan cepat merembet ke rumah-rumah lain. Namun, jika mengaktifkan ronda malam maka dapat meminimalisir kerusakan atau mencegah terjadinya kebakaran dengan cepat.
“Kita pahami bersama, kenapa kebakaran malam hari akan cepat menyebar ketimbang siang hari, mungkin salah satu faktornya adalah warga masih terlelap tidur, dan telat sedikit api sudah menyebar, berbeda di siang hari semua warga tetap terjaga,” ucap Jufri Budiman kepada Newstara.com
“Jadi saya berharap warga mengaktifkan kembali ronda-ronda malam, ini cukup penting jadi mari kita jaga bersama daerah kita, semoga musibah bisa kita hindari,” tuturnya.
Dirinya juga akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dan Pemerintah Kota Tarakan sebagai pengguna anggaran, agar dapat melakukan pengadaan kendaraan baru untuk pemadaman kebakaran yang dapat masuk ke dalam gang-gang sempit, sehingga dapat menjangkau daerah-daerah yang padat penduduk.
Selain itu, juga dibutuhkan pemasangan Water Hydrant di beberapa titik-titik lokasi rumah penduduk untuk menjadi sumber air darurat untuk memadamkan air, seperti di daerah Beringin, Selumit Pantai, Karang Rejo Karang Anyar Pantai dan dibeberapa titik-titik hotspot lainnya atau daerah rawan kebakaran se-Kota Tarakan.
“Hydrant ini juga sama pentingnya, karena saya sering melihat warga ikut membantu memadamkan kebakaran dengan air seadanya, berbeda jika di beberapa lokasi atau titik hotspot itu ada Hydrant-nya maka warga bisa memakai sumber airnya untuk memadamkan air, apalagi daerah tersebut sulit dijangkau kendaraan pemadam, alhasil maka pertolongan pertama adalah warga sekitar,” tutup Jufri Budiman. (***)
